Saturday, March 28, 2015

UNSTOPPABLE MISS



Title: UNSTOPPABLE MISS
Main cast: -JoTwins (Boyfriend)
                -Han Hyun Bi (oc)
                -Jia (oc)
Rate, genre, dll, bebas.
Ini adalah ff lamaku. Aku tidak ingat kapan membuatnya, dan tdk ingat bagaimana bisa aku memikirkan cerita seperti ini. -_- Banyak typo dan aneh. Tapi ini karyaku. :)

UNSTOPPABLE MISS

*KwangMin P.O.V
                Pagi ini aku terbangun dan menyadari tidak ada siapapun di sampingku. Ku lihat keluar jendela, di luar sana begitu basah. Sepertinya tadi malam hujan turun dengan deras. Sayang sekali aku tak menyadarinya. Dan sayang sekali aku tidak tahu apa yang kau lakukan.
Aku mengambil segelas kopi hangat yang sudah tersaji di tekas di samping tempat tidurku, lalu pergi ke halaman belakang untuk menikmati suasana pagi setelah hujan dengan langsung. Bau rerumputan dan tanah basah yang khas, angin sejuk dan butiran air yang masih terlihat menggelantung di dedaunan dan bunga-bunga taman halaman belakang. Begitu menyejukan.
                Dan pagi ini, aku masih melihatnya. Duduk sendiri di belakang halaman rumahnya. Menatap kosong sekitarnya, dengan segelas teh hangat yang tak pernah terlihat diminumnya, sesekali ku lihat kelopak matanya tak mampu lagi membendung air matanya. Dan yang akan ia lakukan setelah itu adalah mengusap kasar air matanya, lalu pergi kembali memasuki pintu yang ku tahu, itu terhubung langsung dengan kamarnya. Yang selalu ingin ku lakukan saat seperti ini adalah untuk menghampirimu, membuatmu melihat mataku, dan mengerti semuanya. Yang ingin ku katakan, “jika kau mau, aku akan kembali selalu ada untukmu.” Namun terakhir kali ku mencobanya, ternyata aku hanya menambah isakanmu. Dan mebuat mu memaksakan senyuman yang terhimpit dengan air mata. Terlihat begitu pedih. Dan aku benar-benar tak mampu melihatnya.

<<<Flasback
                “Oppa..” Ia melambaikan tanganya. Seperti hari-hari biasanya, kami selalu sarapan bersama. Aku di halaman belakang rumahku, dan ia di halaman belakang rumahnya. Kami bertetangga, teman sejak kecil, hingga saat ini.
Oh ya.. aku belum bercerita tentang siapa dia. Han hyun bi namanya. Ia sudah lebih dari adik manis yang menggemaskan bagiku. Lebih dari teman yang menyenangkan bagiku. Lebih dari yeoja cantik yang menjengkelkan bagiku. Dan lebih dari sosok yang membuatku selalu ingin bersamanya. Haha.. menggelikan! Entah sejak kapan aku merasakan perasaan semacam ini pada yeoja yang sering menemaniku mandi bersama saat masih sangat kecil dulu!
.......
@halaman belakang rumah.
                “Saranghae.” Uacapku dengan lantang di balik semak pendek yang membatasi halaman belakang rumahku dengan halaman belakang rumah hyun bi. Kata-kata yang selalu ku pendam selama ini.
                “Eoh? Ne? K k kau menyukaiku?” tanya Hyun bi dengan polosnya.
                “Geurae.” Tegasku.
                “Hajiman., bagaimana dengan jia? Bukankah sudah lama kau mengejarnya?” tanya nya kemudian.
Haha.. itu hanya alasan yang ku buat agar aku bisa menghabiskan lebih banyak waktu dengan hyun bi. Karena setelah tahu bahwa aku menyukai seoranng yeoja, hyun bi akan menghabiskan banyak waktunya untuk memperhatikan penampilanku, menemaniku mencari cara untuk mendekati seorang yeoja, dan tak berhenti berhubungan dengan ponselku. Di balik semuanya, point kebersamaan dengan Hyun bi lah yang ku inginkan. Aku selalu ingin bersamanya. Bahkan aku bisa tiba-tiba merindukanya meski saat ia berada beberapa langkah di dekatku. Entahlah.. aku tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya.
                “Jia? I i itu.. aku tidak benar-benar menyukainya..”
                “padahal jia sudah hampir menyukaimu.. argh.. ini kegagalan yang membahagiakan!” gusar hyun bi.

                “ne?” kali ini aku yang bertanya dengan wajah polos.
                “aku gagal membuatmu dan jia bersama. Tapi ini sangat membahagiakan karena aku dan kau tetap bisa bersama. Nado saranghaeyo.” Ucap Hyun bi.
.................
 “oppa., hari ini kau ulang tahun.. saengil chukka hamnida..” jia datang ke rumahku hari ini. Mungkin YoungMin hyung yang memberi tahunya. Aish.. hyung ah., bukankah kau tahu bahwa aku dan hyun bi akan makan malam di malam ulang tahunku ini?
“ne, gomawo.” Ucapku.
Jia melangkahkan kakinya dan masuk tanpa ku persilahkan. Yeoja otomatis mungkin.
“kau tidak membawa hadiahku?” aku berusaha bersikap yang mungkin akan membuatnya tidak nyaman lalu pergi.
“aniya..” jia merebahkan badanya di sofa. Aish.. sepertinya yeoja ini masih berfikir bahwa aku benar-benar tergila-gila padanya. “oh ya.. aku membawakanmu ini. Semua namja meminum ini di malam ulang tahunya.” Lanjut jia.
Argh.. aku tahu kemana perbincangan ini akan berakhir. Menjijikan. “jinjjayo?” dengan ringan aku berpura-pura tidak mengerti sembari menarik lenganya hingga kini ia berdiri dihadapanku. Ia tersenyum dan berharap aku melakukan hal manis seperti di drama. Ya.. maaf nona, kau harus pergi. Dengan cepat namun tetap tak kasar, ku tarik lengannya untuk membuatnya keluar dari rumahku. Beberapa menit lagi hyun bi akan datang. Namun jia memberontak dan melakukan perlawanan sengit untuk tetap berada di dalam rumahku. Jujur, aku benar-benar tidak sampai hati untuk bersikap keras pada seorang yeoja. Tapi aku salah mengambil sikap. Kelemahanku ini jia manfaatkan. Ia benar-benar memberontak dan berhasil memasukan minuman yang sedari tadi memang ia paksakan untuk masuk ke dalam mulutku. Dan jia berahsil.
“Jia, neo, minuman apa itu? Aku a aku..” benar-benar berat kepalaku. Beberapa detik kemudian semuanya memanas, dan entah apalagi yang terjadi. Semuanya gelap.
..
Aku terbangun dengan keadaan begitu lelah. Aku menangkap sebuah objek yang tak asing. Seorang yeoja berdiri dengan mata yang basah disana. Hyunbi? Apa kau menangis? Wae? Aku? Apa ini masih hari ulang tahunku?
                “Annyeong, hyunbi ya.” Suara seorang yeoja membuatku tersentak dan sadar sepenuhnya.
Jia. Ia berbaring disampingku dengan sebuah selimut yang juga menutupi tubuhku. Hal buruk apa yang telah terjadi?
                “saengil chukka hamnida, oppa. Kau benar-benar menyukai jia? Jika benar, jaga jia, jangan sakiti jia, dan jangan membuatnya menangis. Aku tahu bagaimana rasa sakitnya.” Ucap hyunbi. Bahunya bergetar. Begitu juga tanganya. Ia menjatuhkan sebuah bingkisan kado, kemudain berlari keluar.
Aku segera memakai pakaianku. Aku tak mempedulikan jia yang mencegahku pergi. Aku hanya ingin menemui hyun bi dan menjelaskan semuanya.
Aku berlari kerumah hyunbi. Dan ku lihat ia menangis disana, di sofanya. Dengan youngmin hyung yang mencoba menenangkanya.
>>>Flashback end

                “bagaimana kopinya?” suara yeoja ini membangunkan ku dari memoryku. “yeobo? Mian aku tidak menemanimu malam tadi. Tadi malam hujanya sangat deras. Begitu juga petirnya. Uri egi memintaku untuk menemaninya.” Lanjut Jia.

-end-

Thanks for reading. Dan silahkan dikomentari. :)

No comments:

Post a Comment