Thursday, August 13, 2015

My Family's Month

Eh, selfish ya judulnya? Hehe.. Ok, bulan agustus ini memang milik semua orang. Tapi yang bikin bulan agustus jadi (terasa) special bagiku adalah karena keluargaku memiliki beberapa tanggal bersejarah dalam bulan ini.

Yang pertama, tanggal 5 Agustus. Jadi, 40 tahun yang lalu, pada tanggal ini telah lahir dua bayi kembar diantara miliaran bayi lainnya ke dunia. Dan satu diantara dua bayi itu adalah ... Mamahku! Ia lahir selang beberapa saat setelah kakak kembarnya pada 5 Agustus 1973 lalu.

Lalu tanggal 10 Agustus. Kurang lebih 725 hari (perhitungan kasar) sebelum Mamahku lahir, ternyata Allah S.W.T telah mengantarkan jodohnya terlebih dahulu ke dunia. Sudah sapat ditebak kan? Ya! 10 Agustus 1973 adalah hari kelahiran Bapakku.

Kemudian tanggal ini terselip diantara kedua tanggal diatas. Yakni tanggal 8 agustus. Ini bukan tanggal lahirku, bukan tanggal lahir De Salwa, bukan juga tanggal lahir De Danar. Tapi tanggal ini adalah cikal bakal kelahiran kami! Hehe.. Yap! Pada tanggal ini, 8 Agustus 1995, bayi 5 agustus dan bayi 10 agustus itu dipersatukan dalam sebuah pernikahan. Jadi tahun ini pernikahan Mamah dan Bapakku menginjak tahun ke 19. Alhamdulillah.

Jadilah bulan agustus ini terasa seolah 'bulannya keluargaku'. Hehe..

Jika ditanya perayaan apa yang dibuat dirumahku, jawabannya 'tidak ada'. Pasalnya, anak sulungnya yang baru belajar kerja ini belum mengantongi uang bulanan hasil kerjanya pada tanggal-tanggal itu. Hiks.. Hiks..

Eits, tapi sebenarnya bukan karena hal itu. Tapi di keluargaku memang tidak ada tradisi membuat perayaan apapun. Jika salah satu dari anggota keluarga berulang tahun, tidak akan ditemukan kue ulang tahun, acara tiup lilin, atau semacamnya. Bahkan saat anak sulungnya menjadi juara kelas pun tidak ada perayaan apa pun (udah biasa -,- ). Yang ada adalah ucapan syukur.

Karena kata Mamah, perayaan itu bukan apa-apa. Yang paling penting adalah rasa syukurnya. Dan bukankah kita bisa makan kue, makan besar atau semacamnya, kapan pun? Saat kita memiliki rezeki untuk itu. Baik rezeki rohani mau pun jasmani. Aku mengerti. Karena tidak melulu hanya saat hari jadi, semua waktu itu baik dan patut disyukuri.

Aku bersyukur masih diberikan kesempatan untuk semua ini. Hidup bersama keluarga ini. Aku tahu kami memang bukan keluarga terbaik di dunia. Tapi aku tidak tahu adakah keluarga ternyaman selain keluarga ini. Dan memang tidak mau tahu. Semua ini sudah lebih dari cukup bagiku. Alhamdulillah.

Do'aku adalah apapun yang menjadi baik bagi keluargaku, di dunia dan di akhirat. Aku tidak tahu apa saja kebaikan-kebaikan itu. Allah s.w.t lebih mengetahui kebaikan-kebaikan yang diperuntukan bagi kami. Semoga kami menyadarinya, mensyukurinya, dan merasa cukup atasnya. Aamiin ya Rabbal'alamiin..

2 comments: