Title: UNSTOPPABLE MISS
Main cast: -JoTwins (Boyfriend)
-Han Hyun Bi (oc)
-Jia (oc)
Rate, genre, dll, bebas.
Ini adalah ff lamaku. Aku tidak ingat kapan membuatnya, dan tdk ingat bagaimana bisa aku memikirkan cerita seperti ini. -_- Banyak typo dan aneh. Tapi ini karyaku. :)
UNSTOPPABLE
MISS
*KwangMin P.O.V
Pagi
ini aku terbangun dan menyadari tidak ada siapapun di sampingku. Ku lihat
keluar jendela, di luar sana begitu basah. Sepertinya tadi malam hujan turun
dengan deras. Sayang sekali aku tak menyadarinya. Dan sayang sekali aku tidak
tahu apa yang kau lakukan.
Aku mengambil segelas kopi hangat yang sudah
tersaji di tekas di samping tempat tidurku, lalu pergi ke halaman belakang
untuk menikmati suasana pagi setelah hujan dengan langsung. Bau rerumputan dan
tanah basah yang khas, angin sejuk dan butiran air yang masih terlihat
menggelantung di dedaunan dan bunga-bunga taman halaman belakang. Begitu
menyejukan.
Dan
pagi ini, aku masih melihatnya. Duduk sendiri di belakang halaman rumahnya.
Menatap kosong sekitarnya, dengan segelas teh hangat yang tak pernah terlihat
diminumnya, sesekali ku lihat kelopak matanya tak mampu lagi membendung air
matanya. Dan yang akan ia lakukan setelah itu adalah mengusap kasar air
matanya, lalu pergi kembali memasuki pintu yang ku tahu, itu terhubung langsung
dengan kamarnya. Yang selalu ingin ku lakukan saat seperti ini adalah untuk
menghampirimu, membuatmu melihat mataku, dan mengerti semuanya. Yang ingin ku
katakan, “jika kau mau, aku akan kembali selalu ada untukmu.” Namun terakhir
kali ku mencobanya, ternyata aku hanya menambah isakanmu. Dan mebuat mu
memaksakan senyuman yang terhimpit dengan air mata. Terlihat begitu pedih. Dan
aku benar-benar tak mampu melihatnya.
<<<Flasback
“Oppa..”
Ia melambaikan tanganya. Seperti hari-hari biasanya, kami selalu sarapan
bersama. Aku di halaman belakang rumahku, dan ia di halaman belakang rumahnya.
Kami bertetangga, teman sejak kecil, hingga saat ini.
Oh ya.. aku belum bercerita tentang siapa dia.
Han hyun bi namanya. Ia sudah lebih dari adik manis yang menggemaskan bagiku.
Lebih dari teman yang menyenangkan bagiku. Lebih dari yeoja cantik yang
menjengkelkan bagiku. Dan lebih dari sosok yang membuatku selalu ingin
bersamanya. Haha.. menggelikan! Entah sejak kapan aku merasakan perasaan
semacam ini pada yeoja yang sering menemaniku mandi bersama saat masih sangat
kecil dulu!
.......
@halaman belakang rumah.
“Saranghae.”
Uacapku dengan lantang di balik semak pendek yang membatasi halaman belakang
rumahku dengan halaman belakang rumah hyun bi. Kata-kata yang selalu ku pendam
selama ini.
“Eoh?
Ne? K k kau menyukaiku?” tanya Hyun bi dengan polosnya.
“Geurae.”
Tegasku.
“Hajiman.,
bagaimana dengan jia? Bukankah sudah lama kau mengejarnya?” tanya nya kemudian.
Haha.. itu hanya alasan yang ku buat agar aku
bisa menghabiskan lebih banyak waktu dengan hyun bi. Karena setelah tahu bahwa
aku menyukai seoranng yeoja, hyun bi akan menghabiskan banyak waktunya untuk
memperhatikan penampilanku, menemaniku mencari cara untuk mendekati seorang
yeoja, dan tak berhenti berhubungan dengan ponselku. Di balik semuanya, point
kebersamaan dengan Hyun bi lah yang ku inginkan. Aku selalu ingin bersamanya.
Bahkan aku bisa tiba-tiba merindukanya meski saat ia berada beberapa langkah di
dekatku. Entahlah.. aku tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya.
“Jia?
I i itu.. aku tidak benar-benar menyukainya..”
“padahal
jia sudah hampir menyukaimu.. argh.. ini kegagalan yang membahagiakan!” gusar
hyun bi.
“ne?”
kali ini aku yang bertanya dengan wajah polos.
“aku
gagal membuatmu dan jia bersama. Tapi ini sangat membahagiakan karena aku dan
kau tetap bisa bersama. Nado saranghaeyo.” Ucap Hyun bi.
.................
“oppa., hari ini kau ulang tahun.. saengil
chukka hamnida..” jia datang ke rumahku hari ini. Mungkin YoungMin hyung yang
memberi tahunya. Aish.. hyung ah., bukankah kau tahu bahwa aku dan hyun bi akan
makan malam di malam ulang tahunku ini?
“ne, gomawo.” Ucapku.
Jia melangkahkan
kakinya dan masuk tanpa ku persilahkan. Yeoja otomatis mungkin.
“kau tidak membawa
hadiahku?” aku berusaha bersikap yang mungkin akan membuatnya tidak nyaman lalu
pergi.
“aniya..” jia
merebahkan badanya di sofa. Aish.. sepertinya yeoja ini masih berfikir bahwa
aku benar-benar tergila-gila padanya. “oh ya.. aku membawakanmu ini. Semua
namja meminum ini di malam ulang tahunya.” Lanjut jia.
Argh.. aku tahu
kemana perbincangan ini akan berakhir. Menjijikan. “jinjjayo?” dengan ringan
aku berpura-pura tidak mengerti sembari menarik lenganya hingga kini ia berdiri
dihadapanku. Ia tersenyum dan berharap aku melakukan hal manis seperti di
drama. Ya.. maaf nona, kau harus pergi. Dengan cepat namun tetap tak kasar, ku
tarik lengannya untuk membuatnya keluar dari rumahku. Beberapa menit lagi hyun
bi akan datang. Namun jia memberontak dan melakukan perlawanan sengit untuk
tetap berada di dalam rumahku. Jujur, aku benar-benar tidak sampai hati untuk
bersikap keras pada seorang yeoja. Tapi aku salah mengambil sikap. Kelemahanku
ini jia manfaatkan. Ia benar-benar memberontak dan berhasil memasukan minuman
yang sedari tadi memang ia paksakan untuk masuk ke dalam mulutku. Dan jia
berahsil.
“Jia, neo, minuman
apa itu? Aku a aku..” benar-benar berat kepalaku. Beberapa detik kemudian
semuanya memanas, dan entah apalagi yang terjadi. Semuanya gelap.
..
Aku terbangun dengan keadaan
begitu lelah. Aku menangkap sebuah objek yang tak asing. Seorang yeoja berdiri
dengan mata yang basah disana. Hyunbi? Apa kau menangis? Wae? Aku? Apa ini
masih hari ulang tahunku?
“Annyeong,
hyunbi ya.” Suara seorang yeoja membuatku tersentak dan sadar sepenuhnya.
Jia. Ia berbaring disampingku dengan sebuah
selimut yang juga menutupi tubuhku. Hal buruk apa yang telah terjadi?
“saengil
chukka hamnida, oppa. Kau benar-benar menyukai jia? Jika benar, jaga jia,
jangan sakiti jia, dan jangan membuatnya menangis. Aku tahu bagaimana rasa
sakitnya.” Ucap hyunbi. Bahunya bergetar. Begitu juga tanganya. Ia menjatuhkan
sebuah bingkisan kado, kemudain berlari keluar.
Aku segera memakai
pakaianku. Aku tak mempedulikan jia yang mencegahku pergi. Aku hanya ingin menemui
hyun bi dan menjelaskan semuanya.
Aku berlari kerumah
hyunbi. Dan ku lihat ia menangis disana, di sofanya. Dengan youngmin hyung yang
mencoba menenangkanya.
>>>Flashback end
“bagaimana
kopinya?” suara yeoja ini membangunkan ku dari memoryku. “yeobo? Mian aku tidak
menemanimu malam tadi. Tadi malam hujanya sangat deras. Begitu juga petirnya.
Uri egi memintaku untuk menemaninya.” Lanjut Jia.
-end-
Thanks for reading. Dan silahkan dikomentari. :)
No comments:
Post a Comment