2:27 PM 2016/02/16
Jelas terdengar suara angin yang berlarian,
Bersenggolan dengan dedaunan,
Gigih mengarak awan.
Angin telah pergi,
Tapi ku lihat awan hujan kini tepat berada di atas danau luas yang kering.
Seolah keran air yang mengisi baknya,
Danau pun kembali basah.
Bukan sekedar basah,
Tetapi genangan air hujan memenuhi danau,
Lalu meluap mengairi taman bunga di sekitarnya.
Angin tak pernah diam di tempat yang sama.
Mungkin ia lupa untuk mengarak awan hujan ke tempat lainnya.
Hingga danau kini benar-benar meluap.
Taman bunga pun ikut tergenangi air hujan,
Hingga bunga-bunganya lemah,
Lalu mati kekenyangan.
Bayangkan.
Angin adalah kau.
Awan adalah mataku.
Danau adalah hatiku.
Dan taman bunga adalah harapanku.