Menu

Monday, December 21, 2015

FF (One Shoot) Stuck In The Momment •



 السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Hallo!! Aku bawa ff lamaku. Dulu aku tulis waktu .. um .. waktu .. kapan ya? Lupa, udah lama banget nangkring di draft blogger. -___- Kkkk..
FF ini terinspirasi dari lagu EXO - Miracle in December (My favorite song!!! >_<), terutama partnya D.O yang pas ~ [All] 시간을 멈춰 ([D.O] 네게 돌아가) ~ aduh itu... :') Dari sana, terciptalah FF amatir ini. Kkk.
Dan 'kebetulan' ini December, jadi saya kira sudah waktunya ff ini dipublikasikan. (so' serius -.-) 
~*~ Happy Reading!! :) ~*~
.
.
.
.

Stuck In The Momment





|| a story by Ly @Lia_YH ||

|| Length : One Shoot || 

|| Rating : G || 

|| Genre : Nostalgia/? (Genre macam apa ini?! -_-' ) || 

|| Cast : Exo Membdeul. Main Cast, FIBYS (Find It By YourSelf. kkk) ||


~*~
Di dalam dorm sebuah idol group Exo, "Apa memang selalu ada acara setiap tanggal 15?" "Kenapa sangat kebetulan sekali?" "Dan kenapa kau tidak pernah memberi tahu kami kau akan pergi kemana setiap tgl 15?" Papar beberapa member seperti paparazi yang mewawancarai teman mereka sendiri. "Kya! Kai-ya! Jangan hanya diam.. Jawablah. Kau benar2 membuat kami penasaran!" Susul Chanyeol. Kai yang menjadi target hanya tertawa kecil melihat ekspresi Chanyeol.

'tap tap tap' Dengan langkah cepat KyungSoo menuruni anak tangga. "Dan ini, satu lagi yang selalu pergi menghilang setiap tanggal 15." Sambut Baekhyun. "Hehe.." timpal KyungSoo.

...

Keesokan harinya.
D.O masih terlelap di kamarnya. Setiap tanggal yang sama pada setiap bulan, D.O memang selalu pulang ke rumahnya. Ada yang harus ia lakukan pada hari ini, tgl 15, setiap bulannya. Hal kecil yang hanya ia yang tahu. Dan tanpa ia tahu, sebenarnya Kai juga tahu tentang hal ini.

"Apa sudah pagi?" D.O terbangun. Samar-samar matanya menangkap objek yang ia rindukan akhir-akhir ini. Sepasang bola mata yang membulat menatap ke arahnya. "Hoam.. Apa aku terlambat? Jam berapa sekarang?" Desis D.O ia menengok jam kecil di nakasnya, "baru pkl.6. Aku akan bersiap-siap." Ujar D.O dan menatap sepasang mata tadi, pada foto sosok yeoja yang tampak kesal saat di foto bersama D.O, yang terpampang manis di dinding kamarnya.

Selesai membersihkan diri, D.O pergi ke dapur dan mempersiapkan beberapa makanan yang akan oa bawa hari imi. "Apel, sandwhich, gula-gula manisan, jus, dan air putih. Semuanya sudah siap!" D.O menutup keranjang makananya dengan bersemangat. Senyuman tak pernah lepas dari wajahnya. "Ah.. Novel! Aku tidak boleh lupa membawanya. Aku tahu kau suka membaca, Nana-ya." Celoteh D.O.

...
D.O memasukan semua yang telah ia siapkan ke dalam bagasi mobilny. "Aish.. Gawat! Aku terlambat!" kali ini ia tampak gusar.
Dengan fikiran kacau D.O mengemudikan mobilnya. Ia melaju sangat cepat dan tak mempedulikan keadaan sekitar. Yang ia pedulikan adaah untuk tidak terlambat.

...
D.O tiba disebuah taman kecil di kaki bukit yang hijau. Pilihan tempat yang tepat untuk seorang idol seperti D.O, tempat sepi yang jarang dilalui orang. Dengan begitu, tidak akan mengganggu pikniknya.
D.O bergegas mengambil perlengkapan pikniknya dan berlari kecil ke tengah padang rumput yang sebahagian telah ditumbuhi bunga liar dan ilalang.
 "Aku datang!" 'meski terlambat.' Batinnya. "Maaf telah membuatmu menunggu sangat lama, Nana-ya." D.O tersenyum kembali dan mulai menggelar tikarnya di atas rumput yang tidak begitu tinggi. Kemudian ia menata semua bekal yang ia bawa. "Aku sendiri yang membuat semua makanan ini. Cobalah untuk memakannya." D.O tak lelah berceloteh. Namun raut wajahnya mulai berubah. "Ku mohon, cobalah untuk memakannya. Jeongmal mianhaeyo telah membuatmu menunggu lama. Jeongmal mianhaeyo, Nana-ya." Air mata D.O tak terbendung lagi, mereka mulai mengalir dari kedua mata bulat D.O, mengalir dan menghimpit senyum pedihnya. Mengalir dan seperti air hujan yang membangkitkan memory masa lalunya.

<<<< Flashback
"Oppa, bagaimana dengan yang ini?" Seorang yeoja mengacungkan sewadah selada yang ia ambil dari kotak pendingin sayuran di sebuah toko. "Warna hijaunya sangat segar! Pasti akan sangat lezat untuk dibuat sandwhich." Lanjutnya riang.
"Eoh? Ya ya ya.. chagiya, apa yang kau lakukan? Letakan itu dan duduklah!" Sahut namja yang menemaninya.
"Aku hanya.."
"Ku bilang duduk!" Namja itu kemudian mendekatkan kursi roda pada yeoja disampingnya, "Chagiya, kumohon duduklah kembali. Beritahu aku kemanapun kau ingin pergi dan biarkan aku yang mendorong kursi rodamu. Beritahu aku apapun yg ingin kau ambil dan biarkan aku yang mengambilkannya untukmu." Lanjut namja itu dengan begitu lembut.
"Aish.. Baiklah." yeoja itu akhirnya menurut.

Mereka adalah sepasang kekasih muda yang sedang berbelanja bersama untuk mempersiapkan perayaan hari istimewa mereka, bisa dibilang seperti anyversary mereka. Apa yang terjadi pada yeoja berkursi roda? Namanya adalah Park Nana, seorang pasien thalasemia yang keras kepala untuk pergi keluar dari rumah sakit sekali saja pada hari ini. D.O namja chingunya yang juga seorang calon idol dan seorang suster pun menemaninya.

"Mianhaeyo, tapi aku hanya ingin membuat persiapan untuk anyversary kita besok." Keluh Nana kemudian yang meras tidak biaa berbuat apa-apa.
"Chagiya, kau sungguh tidak perlu melakukan apapun. Bersama denganmu saja sudah membuatku sangat bersyukur." Jawab D.O.
Nana tersenyum senang mendengarnya.

...
-From: My Nana | Oppa, jangan lupa. Siang ini ditaman yang kita pilih. Aku akan menunggumu disana.-
Isi sebuah pesan singkat di handphone D.O. "Ok, sir!" Jawab D.O bersemangat.


...
"Siganeul momcwo, naege doraga~" Handphone D.O berdering.
"Ne, yeobosaeyo." Sahut D.O
"Hyung, cepatlah kembali ke dorm."
"Waeyo, kai-ya?" Panik D.O
"Ada sesuatu yang harus kau lihat, group telah diserang cybercrime. Kita harus segera melakukan konferensi pers bersama-sama sebelum semuanya hancur. Bukan hanya group dan team, tapi juga perasaan keluarga dan kepercayaan fans dan orang-orang yang mendukung kita." Jelas Kai.
'Nana. Semuanya harus diselesaikan sebelum Nana mendengar tentang ini. Ini akan memengaruhi kesehatannya.' Batin D.O. "Baiklah. Aku aka segera menuju dorm."

...
@Konferensi pers
"D.O-ssi. Dari semua member. Illegal content dirimulah yang paling banyak beredar. Dan foto-foti tersebut terlihat benar-benar nyata." "Geurae. Jika itu adalah foto rekayasa, bagaimana itu bisa terlihat seperti sangat nyata?" "Ne. Apa tanggapanmu tentang hal ini?" Beberapa pers menerkam D.O dengan pertanyaan bertubi-tubi. Member lainnya dan pihak management berusaha memberi penjelasan dengan sikap tenang.

"Haha.. itu hanya foto rekayasa. Aku tidak memiliki tubuh sebagus itu. Sepertinya fantasi pelaku cybercryme itu terlalu tinggi. kkk.." Jawab D.O ringan.

"Lalu bagaimana kau menjelaskan hal ini pada orang-orang yang telah mendukungmu, D.O-ssi? Mereka pasti akan sangat terpukul."

'DEG' 'Nana-ya' Batin D.O.

@Another place
"Selada nya mulai layu.." Keluh seorang yeoja diatas kursi rodanya. Seorang suster yang berdiri dibelakangnya tetap setia menemaninya di taman yang sepi ini.
"Silyehamnida, Nona.. Tapi Anda sudah menunggu cukup lama. Matahari juga hampir terbenam. Sebaiknya kita kembali ke rumah sakit sekarang." Usul suster.

...
Diluar dugaan D.O, konferensi pers berjalan cukup lama. Ia merasa menyesal karena ia pasti akan terlambat untuk menemui Nana ditaman. Tanpa membuang waktu lagi, D.I mengemudikan mobilnya menembus remang-remang kabut malam yang mulai menutupi petang. "Jeongmal mianhae, Nana ya. Nan jeongmal paboya!" Ia merutuki dirinya sendiri sepanjang perjalanan hingga tiba di taman.
D.O mulai berjalan tergesa-gesa di atas rumput taman. Ia melihat sebuah cahaya kecil disana. Ia menghampirinya, dan itu adalah tikar piknik dengan beberapa makanan dan sebuah lightstick yang menyinarinya. "Nana-ya, kau benar-benar mempersiapkan semua ini?" D.O menyesal. "Tapi dimana dirimu?" Teriak D.O kemudian. Ia duduk ditikar dan menunggu. Ia fikir Nana sedang mempermainkannya. "Aku tahu aku terlambat. Tapi jangan menghukumku seperti ini.. Keluarlah dari tempat persembunyianmu, Nona Nana!" Seru D.O. Tapi tetap ada respon. Ditengah kegusarannya D.O menemukan secarik kertas terselip dianta dua roti yang ditata seperti sandwhich. D.O tertawa geli melihatnya. Ia muali membaca isi surat itu.

-Sabtu, 15 17.33 pm
Kyaa! Paboya! Kau membuatku menunggu lama! Aish.. jika saja kau bukan orang yang ku sayangi, pasti aku akan memakanmu saat kita bertemu. Huft.. Tapi aku benar-benar tidak bisa melakukannya padamu. kkk
Oppa, neo arra? Sebenarnya aku ingin menunggumu hingga kau menyelesaikan keperluanmu dan kita memakan bekal piknik kita hari ini, aku ingin menunggumu meski sampai malam. Tapi jeongmal mianhaeyo.. Aku tida bisa melakukannya. Pesawat tidak akan menunda penerbangannya untuk hal itu.
He? pesawat, apa aku belum memberi tahumu? Kkk Ne. Sebenarnya sore ini aku harus pergi ke USA. Dokter mengatakan bahwa rumah sakit disana lebih bagus. Jadi aku akan pergi kesana dan membuktikannya. Jika semua berjalan sesuai prosedur, aku hanta pergi selama 1 bulan. Jadi, kembalilah ke taman ini pada tgl 15 bulan depan. Kita merayakan anyversary kita pada hari itu saja, ya. See you!
From the most beautiful girl in galaxy, Park Nana. kkk -
Sesekali D.O tersenyum dan gemas membaca surat itu, tapi tulisan bahwa yeojachingunya akan pergi ke USA membuatnya benar-benar kecewa pada dirinya sendiri yang telah mensia-siakan hari ini.
"Jeongmal mianhaeyo, Nana ya.. aku tidak tahu ttg hari ini. Tapi lihat saja tgl 15 nanti. Aku tidak akan melewatkannya dan tidak akan mengecewakanmy lagi, Chagiya."

...
The next 15th.
D.O menghilang dari dorm dan membuat semua orang panik. Terkecuali Kai yang sedang duduk didalam mobil D.O dan bertugas untuk menunggunya di tepi jalan di dekat taman. Dan disinilah D.O. Berjalan dengan senyuman yang mengembang dengan membawa keranjang piknik menelusuri rumput-rumput yang sudah lebih tinggi dari bulan lalu. Senyumannya semakin mengembang saat melihat seorang yeoja yang sudah berdiri di tengah taman sana. D.O memutuskan untuk berjalan mengendao dan membuat kejutan untuk yeoja itu.

"Chagiya!" D.O menepuk bahu yeoja itu dari belakang.
"Oh tuhan!" Sontak yeoja itu terkejut.
"Eung?" D.O lebih terkejut lagi mendengar suara asing yang keluar dari mulut yeoja yang ia kira adalah Nana-nya.
Yeoja asing itu menoleh, "Annyeong haseyo. D.O-ssi, lama tidak bertemu." Sapanya.
"Kau siapa?"
"Oh.. Mungkin kau lupa padaku. Aku Jung Tae Hee, suster yang merawat Nona Park Nana." Yeoja asing itu memperkenalkan dirinya.
"Oh.. Suster. Lama tidak bertemu. Bagaimana dengan keadaan Nana? Bukankah seharusnya hari ini Nana sudah pulang? Dimana ia?" Tanya D.O berpura-pura tidak tahu
 Padahal ia sudah menerka bahwa Nana pasti sedang bersembunyi di suatu tempat
"Eum.. Ini, silahkan." suster menyerahkan sepucuk surat pada D.O. Dengan penasaran, D.O mulai membukanya.

-Sabtu, 15 23.12 PM
Annyeong haseyo, Oppa! Oppa, sebenarnya aku menulis surat ini saat dalam pesawat. Jadi, maklumilah jika tulisanku agak berantakan akibat guncangan-guncangan kecil. Kkk
Oppa, kau mengenalku kan? Aku yeoja pintar yang tahu banyak hal. Bahkan aku telah memiliki firasat bahwa hal ini akan terjadi. Aku juga mengenalmu, kau adalah namja imut yang sangat tangguh. kkk Jadi, aku yakin kau akan bisa melewati hari-harimu dengan baik. Saranghaeyo. Jeongmal saranghaeyo. Aku selalu berharap yang terbaik untukmu. Hiduplah dengan bahagia Oppa, dan kau tidak perlu lagi datang ke taman pada tanggal 15. Sekali lagi, hiduplah dengan bahagia, Oppa. Hwaiting! kkk
From: The most lucky girl in the galaxy to have bitter sweet moment with you.

Entah apa yang terjadi pada D.O. Dadanya sesak dan matanya mulai berair. Namu ia berusaha menyingkirkan semua fikiran buruknya. "Jeosonghamnida, suster. Aku tidak mengerti. Apa maksudnya ini?" "Kya! Nana-ya! Eodiye? Aku aan memberimu pelajaran karena telah mempermainkanku seperti ini. Jadi, keluarlah dari perswmbunyianmj!" Teriak D.O dengan perasaan yang berkecamuk. Takut, cemas, kesal, dan berpura-pura naif. "Chagiya, aku tidak bercan-"

"D.O-ssi" Suster memotong kalimat D.O. "Nona Nama adalah yeoja yang sangat kuat. Ia menyembunyikan rasa sakitnya dan menulis itu selama dalam pesawat. Ia kesulitan untuk menulis dengan banyak alat medis yang terhubung ditubuhnya, tapi ia tetap berusaha menyelesaikannya dan memintaku untuk menyerahkannya padamu. Ia adalah yeoja yanh sangat baik. Dan Tuhan lebih menyayanginya. Mari bersyukur karena penderutaan Nona Nan telah berakhir. Aku yakin ia lebih bahagia disana. Aku turut berduka cita." Jelas suster.

Mata D.O nanar menatap surat ditangannya yang mulai basah karena air matanya. Setiap ucapan lembut yang suster Jung ucapkan entah kenaoa terdengar lebih menyayat dari petir yang menyambar tepat di dada. D.O kehilangan tenaga untuk tetap menggenggam keranjang pikniknya dan selembar kertas yang sejak beberaoa detik yang lalu menjadi terasa lebih berat dari sebuah bukit, D.O ambruk di rerumputan.

>>>> FlashbackEnd


"Jeongmal mianhaeyo.. Aku telah mensia-siakan waktu dan membuatmu menunggu sampai akhir. Dan inilah yang juga akan kulakukan, menunggumu sampai kau kembali, Nana-ya." Butiran air mata berlinang, seirama dengan semilir angin yang menyebarkan aroma sesak yang mendalam. "Bisakah aku membekukan waktu dan kembali padamu?". D.O larut dalam kekalutannya. Tak berhenti menyalahkan dirinya seolah ia begitu membenci dirinya sendiri. Ia begitu rapuh dan tak mampu berdiri saat ini.


'pluk' Seseorang merangkulnya. "Cukup. Ayo kita pulang, hyung." Kai tidak bisa hanya bersembunyi dan membiarkan D.O melewati ini sendiri. Ia selalu hadir disaat seperti ini dan berusaha membuat D.O bangkit. Meski ia tahu, di tanggal yang sama pada bulan selanjutnya, D.O akan tetap kembali kesini.


~*~ END ~*~

.
.
.
.
Terimakasih banyak sudah membaca!! :) :)
Kritik dan saran sangat diperlukan.